Nurrohim, Ikhsan (2018) Analisis Ekonomi dan Strategi Pengembangan Agroindustri Tempe di Desa Sungai Buluh Kecamatan Singingi Hilir Kabupaten Kuantan Singingi. Other thesis, Universitas Islam Riau.
|
Text
3. ABSTRAK.docx.pdf Download (166kB) | Preview |
|
|
Text
4. KATA PENGANTAR.docx.pdf Download (166kB) | Preview |
|
|
Text
5. DAFTAR ISI.docx.pdf Download (185kB) | Preview |
|
|
Text
6. BAB 1.docx.pdf Download (181kB) | Preview |
|
|
Text
7. BAB 2.dcx.pdf Download (258kB) | Preview |
|
|
Text
8. BAB 3.docx.pdf Download (233kB) | Preview |
|
|
Text
9. BAB 4.docx.pdf Download (183kB) | Preview |
|
Text
10. BAB 5.docx.pdf Restricted to Repository staff only Download (253kB) | Request a copy |
||
Text
11. BAB 6.docx.pdf Restricted to Repository staff only Download (163kB) | Request a copy |
||
|
Text
12. DAFTAR PUSTAKA.docx.pdf Download (176kB) | Preview |
Abstract
Sektor pertanian merupakan sumber penyedia bahan baku pada industri pengolahan hasil pertanian (agroindustri) salah satunya agroindustri tempe. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: (1) Karakteristik pengrajin dan profil usaha agroindu stri tempe, (2) biaya produksi, produksi, pendapatan dan efisiensi usaha, (3) Besarnya nilai tambah yang dihasilkan, (4) Strategi pengembangan agroindustri tempe. Metode yang digunakan adalahmetodesurvei. Pengambilan responden dilakukan secara sensus terhadap 5 pengusaha agroindustri tempe yang di Desa Sungai Buluh Kecamatan Singingi Hilir Kabupaten Kuantan Singingi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa umur ratarataumur pengusaha termasuk dalam usia produktif yaitu rata-rata berumur 49,8 tahun, tingkat pendidikan6 tahun,pengalaman usaha selama 19 tahun dan jumlah tanggungan keluarga 3 jiwa. Usaha agroindustri tempe merupakan industri dalam skala rumah tangga dengan sumber modal sendiri. Penggunaan bahanbaku dalam pengolahan tempeadalah104,00 kg/proses produksi dengan total biaya produksi sebesar Rp 960.528,13 pendapatan kotor agroindustri tempe Rp 1.560.000,00/proses produksi dan pendapatan bersih sebesar Rp 599.471,87/proses produksi dannilai retrun cost ratio(RCR) sebesar 1,62. Nilai tambah yang diperoleh dari pengolahan kedelai menjadi tempe sebesar Rp 5.440,00/Kg. Berdasarkan analisis SWOT, strategi yang harus diterapkan dalam pengembangan usaha agroindustri tempe untuk masa yang akan datang adalah denganmenggunakan strategi S-O(strenght-opportunities) untukpemanfaatan peluang yang ada dan didukung oleh kekuatan yang dimiliki seperti:1)Pengrajin harus mempertahankan harga jual tempe yang terjangkau oleh konsumen 2)Meningkatkan produksi tempe yang lebih tinggi karena banyaknyapermintaan dari masyrakat.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | AgroindustriTempe, Nilai Tambah, SWOT |
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | > Agribisnis |
Depositing User: | T Ida Adriani |
Date Deposited: | 17 Nov 2021 04:15 |
Last Modified: | 17 Nov 2021 04:15 |
URI: | http://repository.uir.ac.id/id/eprint/4356 |
Actions (login required)
View Item |