Syafhendry, Syafhendry
(2016)
Perilaku Pemilih Teori dan Praktek.
Seri I, 1
(1).
Alaf Riau, Pekanbaru.
ISBN 978-602-6982-23-0
Abstract
Pemungutan suara adalah sebuah institusi dasar bagi mas-yarakat yang demokratis. Oleh karena itu, perhatian pada pemi-lih dan perilaku pemilih dalam pemungutan suara meningkat sejalan dengan keberhasilan demokrasi di Eropa dan Negara barat lainnya sejak abad 19 hingga abad 21. Partai-partai politik di Eropa merupakan produk dari konflik-konflik dalam mas-yarakat selama masa revolusi industry dan proses pemben-tukan bangsa sejak abad ke 19. Di Indonesia semenjak refor-masi 1998 perhatian masyarakat terhadap proses demokrasi semakin meningkat dengan adanya perubahan paradigm dari sistem pemilihan melalui perwakilan menjadi pemilihan secara langsung. Buku ini merupakan kesempatan untuk mempela-jari apa yang mungkin bermanfaat bagi perkembangan kontek politik lokal di Indonesia.
Perubahan perilaku pemilih perlu dicermati secara sungguh-sungguh oleh partai politik maupun calon pemimpin yang akan tampil melalui jalur independen. Fenomena Ahok yang akan maju dalam pertarungan Pilkada Gubernur DKI 2017-2022 melalui jalur independen, diikuti oleh gerakan yang sama di Jogyakarta melalui Joint (Jogyaindependent2017) se-baiknya tidak ditanggapi hanya sebagai gerakan anti partai politik, melainkan juga sebagai gerakan menuju demokra-si dunia siber yang lebih bebas dari ikatan organisasi formal. Seperti dikemukakan oleh Kakabadse dkk sebagai editor buku “Citizenship – A Reality Far From Ideal” (2009), yang mengatakan ada enam konsep kewarganegaraan, dan bergerak dari “political citizenship” yang dikembangkan jaman Aristoteles pada era empat abad sebelum Masehi menuju era “virtual citizenship” yang berbasis pada internet.
Actions (login required)
|
View Item |