PENGARUH WAKTU PENYEMPROTAN DAN KONSENTRASI PACLOBUTAZOL TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT TREMBESI (Albizia Saman Jacq.)” PENGUSUL

Fathurrahman, F (2020) PENGARUH WAKTU PENYEMPROTAN DAN KONSENTRASI PACLOBUTAZOL TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT TREMBESI (Albizia Saman Jacq.)” PENGUSUL. -. (Unpublished)

[img] Text
KONTRAK PENELITIAN 2020 GABUNG.pdf

Download (7MB)

Abstract

Pemanasan global dan perubahan iklim secara tidak langsung maupun langsung mengganggu kesinambungan kehidupan makhluk hidup dipermukaan bumi. Peningkatan karbon dioksida (CO2) telah diidentifikasi sejak revolusi industri yaitu kegiatan produksi sumber energi. Trembesi adalah tanaman yang memiliki kelebihan dalam menyerap CO2 dari atmosfera bumi dalam kuantitas yang besar. Kelemahannya ukuran pohon besar sehingga perlu upaya menghambat pertumbuhannya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh waktu penyemprotan dan konsentrasi paclobutrazol terhadap pertumbuhan bibit trembesi. Penelitian ini telah dilaksanakan secara eksperimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) secara faktorial terdiri dari dua faktor dan tiga ulangan. Faktor pertama waktu penyemprotan (W), terdiri dari 3 taraf: W1 = penyemprotan umur 25 HST, W2 = penyemprotan umur 50 HST dan W3 = penyemprotan umur 75 HST. Faktor kedua konsentrasi paclobutrazol (PBZ) (K), terdiri dari 4 taraf: K0 = tanpa konsentrasi K1 = 75 ppm K2 = 150 ppm K3 = 225 ppm. Uji lanjut yang digunakan untuk parameter morfologi adalah BNJ pada p<0,05 dan parameter fisiologi adalah DMRT pada p<0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian PBZ dapat menghambat tinggi tanaman dapat menekan pertumbuhan tinggi tanaman sampai 54,67%. Peningkatan diameter batang tanaman pada pemberian 50 HST dan 75 HST serta konsentrasi PBZ 150 ppm masing masing dengan diameter batang 0,94 cm dan 0,92 cm. trjadi penekanan jumlah cabang primer pada perlakuan 50 HST dan konsentrasi 150 ppm hanya menghasilkan 17,58 cabang. Jumlah daun juga menurun 72,83 helai berbanding kontrol terdapat 91,92 helai. Laju fotosintesis lebih tinggi pada sampel perlakuan yaitu 38,27 μM CO2 m-2s-1 berbanding kontrol 27,65 μM CO2 m-2s-1. Selanjutnya konduktansi stomata nilainya beragam yang tertinggi adalah 0,35 mM m-2s-1. Sedangkan kandungan karbon dioksida pada perlakuan W1K3 terendah yaitu 56,86 ppm. Untuk kandungan klorofil menunjukkan keragaman dan bacaan tertinggi pada sampel control.

Item Type: Other
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: > Agronomi S2
Depositing User: Dr Fathurrahman SP, M.Sc
Date Deposited: 04 Dec 2023 06:34
Last Modified: 04 Dec 2023 06:34
URI: http://repository.uir.ac.id/id/eprint/22663

Actions (login required)

View Item View Item